Akte Notaris : Nelly H,SH 02/07/2008 Alamat : Kp.Pulo Dadap DS. Srimahi Tambun Utara Telp. (021) 7079 5012 Sekretariat : Jl. Veteran No.23 Bekasi Selatan 17141 Telp. (021) 7020 7888, (021) 8913 4789 --Dewan Pembina Ust. Drs. H.E. Muttaqien : (021)89134789 / (021) 32429451 Rekening Bank : Bank Muamalat Cab. Bekasi No. 305.004.7715 dan BCA Cabang Tanjung Priok No. 007.3018.665

Program Renovasi Rumah Dhuafa Bekasi

Memaknai Hari Raya Idul Adha

Bulan ini merupakan bulan bersejarah bagi umat Islam. Pasalnya, di bulan ini kaum muslimin dari berbagai belahan dunia melaksanakan rukun Islam yang kelima. Ibadah haji adalah ritual ibadah yang mengajarkan persamaan di antara sesama. Dengannya, Islam tampak sebagai agama yang tidak mengenal status sosial. Kaya, miskin, pejabat, rakyat, kulit hitam ataupun kulit putih semua memakai pakaian yang sama. Bersama-sama melakukan aktivitas yang sama pula yakni manasik haji.

Selain ibadah haji, pada bulan ini umat Islam merayakan hari raya Idul Adha. Lantunan takbir diiringi tabuhan bedug menggema menambah semaraknya hari raya. Suara takbir bersahut-sahutan mengajak kita untuk sejenak melakukan refleksi bahwa tidak ada yang agung, tidak ada yang layak untuk disembah kecuali Allah, Tuhan semesta alam.

Pada hari itu, kaum muslimin selain dianjurkan melakukan shalat sunnah dua rekaat, juga dianjurkan untuk menyembelih binatang kurban bagi yang mampu. Anjuran berkurban ini bermula dari kisah penyembelihan Nabi Ibrahim kepada putra terkasihnya yakni Nabi Ismail.

Peristiwa ini memberikan kesan yang mendalam bagi kita. Betapa tidak. Nabi Ibrahim yang telah menunggu kehadiran buah hati selama bertahun-tahun ternyata diuji Tuhan untuk menyembelih putranya sendiri. Nabi Ibrahim dituntut untuk memilih antara melaksanakan perintah Tuhan atau mempertahankan buah hati dengan konsekuensi tidak mengindahkan perintahNya. Sebuah pilihan yang cukup dilematis. Namun karena didasari ketakwaan yang kuat, perintah Tuhanpun dilaksanakan. Dan pada akhirnya, Nabi Ismail tidak jadi disembelih dengan digantikan seekor domba. Legenda mengharukan ini diabadikan dalam al Quran surat al Shaffat ayat 102-109.

Kisah tersebut merupakan potret puncak kepatuhan seorang hamba kepada Tuhannya. Nabi Ibrahim mencintai Allah melebihi segalanya, termasuk darah dagingnya sendiri. Kecintaan Nabi Ibrahim terhadap putra kesayangannya tidak menghalangi ketaatan kepada Tuhan. Model ketakwaan Nabi Ibrahim ini patut untuk kita teladani.

Dari berbagai media, kita bisa melihat betapa budaya korupsi masih merajalela. Demi menumpuk kekayaan rela menanggalkan ”baju” ketakwaan. Ambisi untuk meraih jabatan telah memaksa untuk rela menjebol ”benteng-benteng” agama. Dewasa ini, tata kehidupan telah banyak yang menyimpang dari nilai-nilai ketuhanan. Dengan semangat Idul Adha, mari kita teladani sosok Nabi Ibrahim. Berusaha memaksimalkan rasa patuh dan taat terhadap ajaran agama.

Di samping itu, ada pelajaran berharga lain yang bisa dipetik dari kisah tersebut. Sebagaimana kita ketahui bahwa perintah menyembelih Nabi Ismail ini pada akhirnya digantikan seekor domba. Pesan tersirat dari adegan ini adalah ajaran Islam yang begitu menghargai betapa pentingnya nyawa manusia.

Hal ini senada dengan apa yang digaungkan Imam Syatibi dalam magnum opusnya al Muwafaqot. Menurut Syatibi, satu diantara nilai universal Islam (maqoshid al syari’ah) adalah agama menjaga hak hidup (hifdzu al nafs). Begitu pula dalam ranah fikih, agama mensyari’atkan qishosh, larangan pembunuhan dll. Hal ini mempertegas bahwa Islam benar-benar melindungi hak hidup manusia. (hlm.220 )

Nabi Ismail rela mengorbankan dirinya tak lain hanyalah demi mentaati perintahNya. Berbeda dengan para teroris dan pelaku bom bunuh diri. Apakah pengorbanan yang mereka lakukan benar-benar memenuhi perintah Tuhan demi kejayaan Islam atau justru sebaliknya?.

Para teroris dan pelaku bom bunuh diri jelas tidak sesuai dengan nilai universal Islam. Islam menjaga hak untuk hidup, sementara mereka—dengan aksi bom bunuh diri— justru mencelakakan dirinya sendiri. Di samping itu, mereka juga membunuh rakyat sipil tak bersalah, banyak korban tak berdosa berjatuhan. Lebih parah lagi, mereka bukan membuat Islam berwibawa di mata dunia, melainkan menjadikan Islam sebagai agama yang menakutkan, agama pedang dan sarang kekerasan. Akibat aksi nekat mereka ini justru menjadikan Islam laksana ”raksasa” kanibal yang haus darah manusia.

Imam Ghazali dalam Ihya ’Ulumuddin pernah menjelaskan tentang tata cara melakukan amar ma’ruf nahi munkar. Menurutnya, tindakan dalam bentuk aksi pengrusakan, penghancuran tempat kemaksiatan adalah wewenang negara atau badan yang mendapatkan legalitas negara. Tindakan yang dilakukan Islam garis keras dalam hal ini jelas tidak prosedural. (vol.2 hlm.311)

Sudah semestinya dalam melakukan amar makruf nahi munkar tidak sampai menimbulkan kemunkaran yang lebih besar. Bukankah tindakan para teroris dan pelaku bom bunuh diri ini justru merugikan terhadap Islam itu sendiri ?. Merusak citra Islam yang semestinya mengajarkan kedamaian dan rahmatan lil ’alamin. Ajaran Islam yang bersifat humanis, memahami pluralitas dan menghargai kemajemukan semakin tak bermakna.

Semoga dengan peristiwa eksekusi mati Amrozi cs, mati pula radikalisme Islam, terkubur pula Islam yang berwajah seram. Pengorbanan Nabi Ismail yang begitu tulus menjalankan perintahNya jelas berbeda dengan pengorbanan para teroris.

Di hari Idul Adha, bagi umat Islam yang mampu dianjurkan untuk menyembelih binatang kurban. Pada dasarnya, penyembelihan binatang kurban ini mengandung dua nilai yakni kesalehan ritual dan kesalehan sosial. Kesalehan ritual berarti dengan berkurban, kita telah melaksanakan perintah Tuhan yang bersifat transedental. Kurban dikatakan sebagai kesalehan sosial karena selain sebagai ritual keagamaan, kurban juga mempunyai dimensi kemanusiaan.

Bentuk solidaritas kemanusiaan ini termanifestasikan secara jelas dalam pembagian daging kurban. Perintah berkurban bagi yang mampu ini menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang respek terhadap fakir-miskin dan kaum dhu’afa lainnya. Dengan disyari’atkannya kurban, kaum muslimin dilatih untuk mempertebal rasa kemanusiaan, mengasah kepekaan terhadap masalah-masalah sosial, mengajarkan sikap saling menyayangi terhadap sesama.

Meski waktu pelaksanaan penyembelihan kurban dibatasi (10-13 Dzulhijjah), namun jangan dipahami bahwa Islam membatasi solidaritas kemanusiaan. Kita harus mampu menangkap makna esensial dari pesan yang disampaikan teks, bukan memahami teks secara literal. Oleh karenanya, semangat untuk terus ’berkurban’ senantiasa kita langgengkan pasca Idul Adha.

Saat ini kerap kita jumpai, banyak kaum muslimin yang hanya berlomba meningkatkan kualitas kesalehan ritual tanpa diimbangi dengan kesalehan sosial. Banyak umat Islam yang hanya rajin shalat, puasa bahkan mampu ibadah haji berkali-kali, namun tidak peduli dengan masyarakat sekitarnya. Sebuah fenomena yang menyedihkan. Mari kita jadikan Idul Adha sebagai momentum untuk meningkatkan dua kesalehan sekaligus yakni kesalehan ritual dan kesalehan sosial. Selamat berhari raya !

Profile Yayasan Al-Bayan Bekasi











I. PENDAHULUAN


Al-Bayan adalah sebuah Yayasan yang kegiatan utamanya membina dan menyantuni anak yatim, yatim piatu, dan kaum dhua’fa. Pada mulanya Al-Bayan merupakan majlis pembinaan aqidah dan akhlak yang dirintis oleh seorang tokoh agama dan masyarakat dari berbagai lapisan yang mempunyai visi dan misi yang sama. Pembentukannya dimaksudkan sebagai wadah untuk menumbuhkembangkan keimanan dan meningkatkan sumberdaya manusia serta sumberdaya ekonomi masyarakat sekitar.

LANDASAN HUKUM


Firman Allah SWT :

1. QS. Al-Hasyr (59) ayat 7 :

Artinya : “Apa saja harta rampasan (fai-i) yang diberikan Allah kepada RasulNya (dari harta benda) yang berasal dari penduduk kota-kota Maka adalah untuk Allah, untuk rasul, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang dalam perjalanan, supaya harta itu jangan beredar di antara orang-orang Kaya saja di antara kamu. apa yang diberikan Rasul kepadamu, Maka terimalah. dan apa yang dilarangnya bagimu, Maka tinggalkanlah. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Amat keras hukumannya”. (QS. Al-Hasyr (59) : 7)

2. QS. Al-Dzariyat (51) ayat 19 :

Artinya : “Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bagian”. ( QS. Al-Dzariyat (51) : 19 )

3. QS. Al-Baqarah (2) ayat 261 :

Artinya : “Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha mengetahui”. (QS. Al-Baqarah (2) : 261)

4. QS. Al-Ma’un (107) : 1-3 :

Artinya : “Tahukah engkau orang yang mendustakan Agama, maka itulah orang yang menelantarkan anak yatim, dan tidak menyuruh (manusia) memberi makan orang miskin” (QS. Al-Ma’un (107) : 1-3 )

SEKILAS PERJALANAN YAYASAN AL-BAYAN BEKASI

Tahun 2004 : Dirintis Oleh Bpk. H Muttaqien melalui pembinaan masyarakat sekitar dan membangun Masjid Jami' Al-Bayan.

Tahun 2005 : Membina pendidikan agama melalui TPA, TPQ
Membina pendidikan anak melalui TK/RA yang terdaftar di Kantor Departemen Agama Kabupaten Bekasi.

Tahun 2006 : Membangun 3 (tiga) lokal untuk sekolah.

Tahun 2007 : - Melanjutkan pembangunan dengan 3 (tiga) lokal panti dan 1 (satu) ruang pengasuh.

- Telah terdaftar pada kantor notaris Nelly H. Nomor 02 Tanggal 07/07/07.

- Telah terdaftar pada kantor BPM (Badan pemberdaya Masyarakat) Kabupaten Bekasi.

Tahun 2008 : Pada tgl 02 januari diresmikan oleh Bupati Kab. Bekasi Bapak Drs.H.Sa'aduddin,MM bersamaan dengan dimulainya pembinaan anak yatim piatu dan du'afa sebanyak 10 (sepuluh) anak putra diasramakan. Dan Insya Allah pada pertengahan tahun ini akan membina anak yatim piatu sebanyak 15 (lima belas) Santri Putra dan 15 (lima belas) Santri Putri diasramakan.

II. VISI DAN MISI

A. VISI

Tahun 2012 menjadi Panti yang Mandiri

B. MISI

1. Membangun masa depan anak yatim, yatim piatu, dan kaum dhuafa dengan akhlak mulia dan bertaqwa kepada Allah SWT.

2. Membina dan mengangkat harkat & martabat hidup anak yatim dan kaum dhua’fa dengan penuh kasih sayang dan semangat persaudaraan (Ukhuwah Islamiyah).

3. Menjalankan pengelolalan yayasan secara professional dan terpadu sebagai wahana kegiatan sosial, pendidikan, dan dakwah dalam rangka pembinaan akhlakul karimah.

4. Memberikan tempat yang representatif bagi masyarakat untuk meng-infaq-kan hartanya dijalan Allah baik berupa wakaf, zakat, infaq, maupun shodaqoh.

5. Mengembangkan sumber daya manusia (SDM) pada setiap anak yatim piatu dan dhua’fa.

6. Membina keluarga dhuafa dan yatim menjadi keluarga sakinah,mawadah dan rahmah.












III. PROGRAM KERJA


Tahap I dimulai Januari 2004 sampai Juli 2006

1. Pembebasan tanah pada awalnya 700 M2.

2. Membangun Masjid dengan ukuran 130 M2 sudah dimanfaatkan untuk sholat Jum’at.

3. Perluasan tanah menjadi 1.080 M2 sedang proses Sertifikasi.

Tahap II dimulai 02 Des. 2006 s/D 30 Okt. 2007

1.Membangun gedung sekolah 3 (tiga) lokal dengan luas 182 M2 untuk Taman Kanak-Kanak (TK), Taman Pendidikan Al Qur’an (TPA) & Madrasah Diniyah Awwaliyah (MDA) selesai 80%.

2.Membangun ruang panti asuhan 3 lokal dan ruang pengasuh 1 lokal (selesai 20 %)

3. Membina anak yatim yang akan tinggal di asrama panti mulai Agustus 2007.

4. Pengecoran halaman depan dengan tujuan agar tetap bersih dan rapih.

5. Persiapan pelaksanaan tahap berikutnya menyiapkan lahan (±1000 M2), perizinan, serta sarana & prasarana untuk pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

Kegiatan rutin PANTI

Menyantuni anak yatim dan piatu sebanyak 100 anak dengan uang dan beras.

Menyantuni kaum dhuafa sebanyak 60 orang dengan uang dan beras.

Membina dan membimbing anak usia dini dan TK 56 anak (Bebas biaya).

Membina dan mendidik anak Taman Pendidikan Al-Quran 50 anak (Bebas biaya).

Membina dan mendidik anak Madrasah Diniyah Awaliyah 25 anak (Bebas biaya).

Menyelenggarakan MABIT (Tahajjud bersama) malam Ahad 80 orang yatim/dhu’afa.

Menyelenggarakan :

- Ta’lim Umum : Malam Ahad & Malam Jum’at.

- Ta’lim Ibu-Ibu : Hari Sabtu pagi.

Pemberdayaan Ekonomi umat (kaum Dua’fa) berupa modal usaha kepada 10 (sepuluh) keluarga miskin @ Rp. 250.000,- setiap tahun.

Pembangunan rumah penduduk untuk orang tua Yatim & Dua’fa (± 3 rumah) setiap tahun.

Menyelenggarakan pemotongan hewan Qurban (sapi & kambing) untuk dibagikan kepada 1000 Anak Yatim dan 2000 Dua’fa di Kecamatan Tambun Utara dan Kecamatan Cibitung Kabupaten Bekasi.

IV. TUJUAN

Tujuan yang ingin dicapai dalam mengelola Panti Asuhan Yatim Piatu dan Dhu’afa Al-Bayan Yayasan Al-Bayan Bekasi adalah :

1. Meningkatkan kualitas keagamaan masyarakat dalam menjalankan syariah islam.

2. Manumbuhkan rasa tanggung jawab terhadap pengembangan Agama Islam di masa mendatang.

3. Sebagai wahana belajar mengajar dan berinteraksi dalam menjalin Ukhuwah Islamiyah.

4. Mewujudkan keterpaduan antara aspek hablum minallah dan hablum minannas secara serasi dan seimbang.

5. Meningkatkan kesejahteraan dan mendorong pemberdayaan ekonomi umat terutama kaum dhua’fa.


V. PROFIL PANTI SOSIAL ASUHAN YATIM PIATU DAN DHU’AFA YAYASAN AL-BAYAN BEKASI

A. BADAN HUKUM

1. Penyelenggara : Yayasan Al-Bayan Bekasi

2. Akta Pendirian : Nomor 02 Tanggal 07-07-2007, Notaris Nelly H, SH

3. Status tanah : Sertifikat Hak Milik Yayasan Al-Bayan Bekasi

4. Luas Tanah : 1080 M2

5. Luas Bangunan : 314,7 M2

6. Rekening Bank : Bank Muamalat Cab. Bekasi No. 305.004.7715 dan
BCA Cabang Tanjung Priok No. 007.3018.665.


B. SUSUNAN PENGURUS

Dewan Pembina : H. Tjahyono Imawan (Ketua)

H.E. Muttaqien

H. Suwaryo Tedas

Hj. Endah Fachrurrozi

Pengawas : Ir. Irfan Disnizar (Ketua)

H. Zainal Arifin

H. Ibrahim

Ketua Umum : H. Ary Wibowo

Wk. Ketua : Amiruddin

Sekretaris : A. Kamaluddin S.Pd.I

Wk. Sekretaris : H. Ahnas, S. Ag

Bendahara : Sungkowo Dwi Hermawanto

Wk. Bandahara : Sukamto

Bidang Panti : Ny. Hj. Nuraini Muttaqien

Ny. Hj. Anna Ary Wibowo

Ny. Sri Sunarti

Ny. Siti Halimah

Ny. Hj. Hesni Irwiyati Ahnas, S.Ag

Ny. Sungkowo

Bidang Pendidikan : H. E. Muttaqien

H. Imron Abuzaky

Kamaluddin S., S.PdI

Sutanto

Bidang Pendanaan : Ny. Irfan Disnizar

Triadi Moch. Sanusi

Hj. Nuraeni Muttaqien

H. Adlin

Bidang Pemb. : Supriyadi

Tafrichin

Naju

Bidang Humas : Abdul Rohman

Sukirman

Suratman Kojek

Maidan

Bidang DKM : Abdul Qodir

Syafni

Napin

Kari



JUMLAH ANAK YATIM DAN DHU’AFA

NO. URAIAN JENIS KELAMIN JUMLAH

1. Yatim/Yatim Piatu Laki-laki Perempuan
50 50 100

2. Dhu’afa 5 60 65


JUMLAH 55 110 165


JUMLAH GURU / PENGASUH

NO. URAIAN JENIS KELAMIN JUMLAH

1. Guru/Pengasuh Laki-laki Perempuan

5 6 11


VI. ESTIMASI BIAYA

Biaya operasional rutin tiap bulan Panti Asuhan Yatim Piatu dan Dhuafa Al-Bayan Bekasi sebesar Rp 21.579.000,- (Dua puluh satu juta lima ratus tujuh puluh sembilan ribu rupiah)


VII. KONFIRMASI DONATUR

Panti Asuhan Yatim Piatu dan Dhuafa Yayasan Al Bayan Bekasi

Lokasi : P. Dadap Desa Srimahi Kec. Tambun Utara Kabupaten Bekasi Telp. (021) 70795012, 89134789

Sekretariat : Jl. Veteran No. 23 Bekasi Selatan Telp. (021) 70207888, 89134789 HP. 081386152746

Contact Person :

- Drs. H.E. Muttaqien : Telp. (021)89134789 / (021) 32429451

- Hj. Nuraeni M. : Telp. (021) 89134789 / (021) 32429450

- Sungkowo D.H . : Telp. (021) 71684852 / 08161145825

- H. Ahnas, S.Ag : Telp. (021) 33148687 / 08128298138

VIII. PENUTUP

Demikian proposal ini kami ajukan semoga niat dan amal baik Bapak/Ibu/Saudara senantiasa mendapat ridho dan legitimasi absolut disisi Allah Swt. Kami selaku Pengurus mohon maaf atas segala khilaf. Tak lupa kritik dan saran kami harapkan sebagai bekal introspeksi dan evaluasi demi perbaikan kinerja ke depan.

Bekasi, Mei 2008

Yayasan Al-Bayan Bekasi
Panti Sosial Asuhan Yatim Piatu dan Dhu’afa

H. E. Muttaqien H. Ary Wibowo
Pembina K e t u a